Soal: Apabila satu keluarga umrah
di bulan Ramadhan, apakah boleh bagi mereka untuk tidak puasa selama tinggal di
makkah al-mukarramah atau mereka menahan makan ketika tiba di makkah?
Jawab:
Seorang yang umrah di bulan
Ramadhan adalah musafir apabila dia datang dari negeri yang jauh, dari Najd
atau selainnya dia musafir, dia boleh berbuka (tidak puasa) di jalan. Jika dia safar dari Riyadh atau dari Qasim atau dari Hail atau dari Madinah dan selainnya, dia musafir boleh berbuka (tidak puasa) di perjalanan dan di makkah kecuali dia bertekad untuk tinggal
lebih dari empat hari di makkah. (Jika dia berniat tinggal di makkah) maka
ketika dia sampai di Makkah dia untuk kehati-hatian dia puasa dan lebih utama
dia puasa, karena sekelompok ahli ilmu memandang apabila dia bertekad dengan
tekad yang benar dan kuat untuk tinggal lebih dari empat hari maka dia
menyempurnakan shalat dan berpuasa. Namun apabila dia bertekat tinggal dua
hari, tiga hari, empat hari dan tidak lebih dari itu maka dia boleh puasa dan
boleh tidak puasa, dia boleh mengqashar shalat (menjadi) dua rekaat, dan dia
boleh shalat bersama manusia empat rekaat, dan dia tidak boleh….. jika sendirian
shalat dua rekaat, namun dia harus jamaah. Jika dia bersama orang lain, dia
punya pilihan, jika mau dia shalat dua rekaat dia bersama temannya, jika mereka
mau shalat empat rekaat bersama manusia berjamaah. Jika tinggalnya lebih dari
empat hari, selayaknya bagi mereka untuk puasa dan menyempurnakan shalat
menurut jumhur ahli ilmu.
Sumber: Nur ‘ala ad-Darb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar