Senin, 08 Agustus 2011

Seorang yang umrah dari negeri yang jauh adalah musafir boleh tidak puasa di Makkah



Soal: Apabila satu keluarga umrah di bulan Ramadhan, apakah boleh bagi mereka untuk tidak puasa selama tinggal di makkah al-mukarramah atau mereka menahan makan ketika tiba di makkah?

Jawab:

Seorang yang umrah di bulan Ramadhan adalah musafir apabila dia datang dari negeri yang jauh, dari Najd atau selainnya dia musafir, dia boleh berbuka (tidak puasa) di jalan. Jika dia safar dari Riyadh atau dari Qasim atau dari Hail atau dari Madinah dan selainnya, dia musafir boleh berbuka (tidak puasa) di perjalanan dan  di makkah kecuali dia bertekad untuk tinggal lebih dari empat hari di makkah. (Jika dia berniat tinggal di makkah) maka ketika dia sampai di Makkah dia untuk kehati-hatian dia puasa dan lebih utama dia puasa, karena sekelompok ahli ilmu memandang apabila dia bertekad dengan tekad yang benar dan kuat untuk tinggal lebih dari empat hari maka dia menyempurnakan shalat dan berpuasa. Namun apabila dia bertekat tinggal dua hari, tiga hari, empat hari dan tidak lebih dari itu maka dia boleh puasa dan boleh tidak puasa, dia boleh mengqashar shalat (menjadi) dua rekaat, dan dia boleh shalat bersama manusia empat rekaat, dan dia tidak boleh….. jika sendirian shalat dua rekaat, namun dia harus jamaah. Jika dia bersama orang lain, dia punya pilihan, jika mau dia shalat dua rekaat dia bersama temannya, jika mereka mau shalat empat rekaat bersama manusia berjamaah. Jika tinggalnya lebih dari empat hari, selayaknya bagi mereka untuk puasa dan menyempurnakan shalat menurut jumhur ahli ilmu.

Sumber: Nur ‘ala ad-Darb

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar