Sabtu, 13 Agustus 2011

Lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan




Soal: Allah mengutamakan bulan Ramadhan mubarak dari bulan-bulan yang lainnya, dan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dari malam-malam seluruh tahun serta lailatul qadar yang dia lebih baik dari seribu bulan. Apakah lailatul qadar ditentukan tanggalnya atau berada di antara sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan?

Jawab:

Nabi SAW telah mengabarkan bahwa lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan dan Nabi SAW menjelaskan bahwa malam-malam ganjil lebih dikuatkan dari malam-malam yang genap. Barangsiapa yang menghidupkan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan niscaya dia akan mendapatinya. Telah shahih dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang menghidupkan malam pada malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Muttafaq alaihi. Maknanya: dia menghidupkan malamnya dengan shalat dan seluruh ibadah dari membaca al-Qur’an, doa, sedekah dan selainnya dengan keimanan bahwa Allah mensyariatkan itu dan mengharapkan pahala di sisi-Nya, bukan karena riya’ dan bukan karena tujuan lain dari tujuan-tujuan dunia, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Ini menurut jumhur ahli ilmu dengan taqyid dia harus menjauhi dosa-dosa besar, karena Nabi bersabda:
الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان، مكفرات لما بينهن ما اجتنبت الكبائر"
Shalat lima waktu, jumat ke jumat dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus apa yang ada antara keduanya selama dijauhi dosa-dosa besar. Diriwayatkan oleh Muslim.
Kita memohon kepada Allah untuk memberi taufik kepada kaum muslimin semuanya di setiap tempat untuk menghidupkan malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala Allah, sesungguhnya Allah maha dermawan dan maha mulia.

Sumber: Majmu’ Fataawaa wa Maqaalaat Mutanawwi’ah karya Syeikh Bin Baaz juz 15, hal.: 430

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar