Minggu, 14 Agustus 2011

Kadang malam lailatul qadar bisa dilihat dengan mata




Soal: Apakah malam lailatul qadar bisa dilihat langsung yaitu bisa dilihat dengan mata manusia tanpa alat bantu, yang mana sebagian orang bilang bahwa seseorang yang bisa melihat lailatul qadar dia melihat cahaya di langit dan semisalnya? Bagaimana Rasulullah dan para sahabat melihat lailatul qadar? Bagaimana seseorang tahu bawa dia melihat malam lailatul qadar, apakah dia memperoleh pahala walaupun pada malam tersebut dia tidak bisa melihat lailatul qadar? Kami mengharapkan penjelasan hal ini disertai dalil.

Jawab:

Kadang malam lailatul qadar bisa dilihat dengan mata bagi orang yang Allah beri taufik padanya yaitu dengan melihat tanda-tandanya. Para sahabat mereka berdalil akan adanya malam lailatul qadar dengan tanda-tandanya, akan tetapi apabila tidak bisa melihat lailatul qadar tidak menghalangi mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar bagi orang yang menghidupkan malam tersebut dengan iman dan mengharapkan pahala. Seorang muslim selayaknya untuk bersungguh-sungguh untuk mendapatkan lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana perintah Nabi SAW kepada para sahabatnya untuk mendapatan pahala. Apabila dia bertepatan menghidupkan malam lailatul qadar dengan iman dna mengharapkan pahala dia akan mendapatkan pahala walaupun tidak mengetahuinya.Rasulullah SAW bersabda:
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang menghidupkan malam pada malam lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Muttafaq alaihi. Dalam riwayat lain selain di Shahihain:
Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar mengharapkannya kemudian dia mendapatkan taufik, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan akan datang. Diriwayatan oleh Ahmad.

Telah tsabit dari Nabi SAW apa yang menunjukkan bahwa termasuk tanda-tanda malam lailatul qadar matahari terbit di keesokan harinya tanpa cahaya. Dan Ubay bin Ka’b bersumpah bahwa malam itu malam 27 dan berdalil dengan tanda ini. Yang rojih bahwa malam lailatul qadar berpindah-pindah pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan namun malam ganjilnya lebih dikuatkan  dan malam 27 lebih dikuatkan (adanya malam lailatul qadar) dari malam-malam ganjil yang lainnya. Barangsiapa yang berijtihad pada sepuluh malam semuanya denagn shalat, membaca al-Qur’an, doa dan selainya dari kebaikan dia akan mendapati lailatul qadar tanpa diragukan, dia beruntung dengan apa yang Allah janjikan bagi orang yang menghidupkan malam lailatul qadar jika dia melakukan dengan iman dan mengharapkan pahala.
Allah yang memberi taufik, semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah untuk Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

Sumber: Majmu’ Fataawaa wa Maqaalaat Mutanawwi’ah karya Syeikh Bin Baaz juz 15, hal.: 434

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar