Soal:
Siapa yang tidak wajib puasa? Sampaikan kepada kami, semoga Allah membalasmu
dengan kebaikan-.
Jawab:
Orang gila, orang yang kehilangan akal, anak kecil laki
dan perempuan sebelum baligh. Adapun wanita yang telah haid dan nifas wajib
puasa namun tidak boleh puasa Ramadhan pada saat haid dan nifas, bagi keduanya
wajib mengganti puasa ketika tidak puasa pada hari-hari Ramadhan. Adapun seorang yang sakit dan musafir boleh puasa
dan berbuka pada bulan Ramadhan karena Allah berfirman:
وَمَنْ
كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ.
Dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
(al-Baqarah: 185).
Akan tetapi apabila orang yang
sakit tidak bisa diharapkan kesembuhannya dengan persaksian para dokter yang
terpercaya maka dia tidak wajib puasa dan mengqadha, akan tetapi wajib baginya
untuk memberi makan seorang miskin setiap harinya yaitu sebanyak setengah sha’
dengan sha’ Nabi dari bahan makanan pokok di negerinya dan takarannya sekitar
1,5 kg. Demikian pula kakek nenek yang tidak mampu puasa memberi makan setiap
harinya setengah sha’ dari bahan makanan pokok negerinya dan mereka tidak wajib
puasa dan mengqadha puasa.
Boleh membayarkan kafarah
seleuruh Ramadhan dengan sekaligus di awal bulan, akhir bulan atau pertengahan
bulan untuk seorang miskin atau lebih. Demikian juga kondisi wanita hamil dan
menyusui apabila tidak mampu puasa keduanya berbuka dan menggantinya di waktu
lain sebagaimana orang sakit.
Sumber:
Majmu’ Fataawaa wa Maqaalaat Mutanawwi’ah karya Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah
bin Baaz, Juz: 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar