Rabu, 07 September 2011

Apakah termasuk sunah mengambil air baru untuk mengusap kedua telinga waktu wudhu?



Pertanyaan: Apakah disunahkan mengambil air baru untuk mengusap kedua telinga waktu wudhu?

Jawab:
Segala puji bagi Allah dan semoga shalawat dan salam Allah senantiasa terlimpah untuk orang yang Allah mengutusnya sebagai rohmat bagi semesta alam, keluarganya dan, para sahabat dan para saudaranya sampai hari akhir, wa ba’du:

Tidak disunahkan mengambil air baru untuk mengusap kedua telinga waktu wudhu, ini madzhab Hanafiyah dan satu riwayat dari Hanabilah berdasarkan sabda Rasulullah SAW
«الأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ»
“kedua telinga termasuk kepala”.  Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad serta dishahihkan al-Albani dalam ash-Shahihah.  Dan setiap sahabat yang mensifatkan wudhu Nabi SAW tidak menyebutkan bahwa Nabi memperbarui air  untuk mengusap kedua telinga. Abu Dawud dan selainnya telah meriwayatkan dengan sanad shahih dari hadits Abdullah bin Zaid bahwasanya Nabi SAW mengusap kepalanya dengan air selain sisa kedua tangannya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, serta dishahihkan oleh al-Albani.
Adapun yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari hadits Abdullah bin Zaid, bahwasanya dia melihat Rasulallah SAW berwudhu, lalu mengambil air untuk kedua telinganya selain air yang untuk kepalanya. Diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi. Atsar ini syadz karena menyelisihi hadits yang telah lalu. Dan telah menjelaskan akan syadznya atsar ini al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Bulugh al-Maram: 1/102. Walaupun demikian masih memungkinkan untuk dibawa kepada habisnya air yang melekat pada kedua tangan Rasulullah SAW sebelum mengenai seluruh kepala sehingga butuh untuk mengambil air baru sehingga sempurna pengusapan seluruh kedua telinga untuk menyatukan kedua riwayat dan mengeklopkan kedua hukum.
Adapun hadits:
«خُذُوا للرَأْسِ مَاءً جَدِيدًا»
Ambillah air baru untuk kepala. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani.  Adalah hadits dha’if sekali tidak bisa diangkat dan digunakan sebagai hujjah.

Dan ilmu (yang benar) di sisi Allah, dan akhir doa kami sesungguhnya segala puji bagi Allah Robb semesta alam. Dan semoga shalawat dan salam Allah senantiasa terlimpah untuk Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Oleh Syeikh Muhammad Ali Farkus
Sumber:  http://www.ferkous.com/rep/Bc39.php

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar