Pertanyaan: Apakah disunahkan mengambil air
baru untuk mengusap kedua telinga waktu wudhu?
Jawab:
Segala puji bagi Allah dan semoga
shalawat dan salam Allah senantiasa terlimpah untuk orang yang Allah
mengutusnya sebagai rohmat bagi semesta alam, keluarganya dan, para sahabat dan
para saudaranya sampai hari akhir, wa ba’du:
Tidak disunahkan mengambil air
baru untuk mengusap kedua telinga waktu wudhu, ini madzhab Hanafiyah dan satu
riwayat dari Hanabilah berdasarkan sabda Rasulullah SAW
«الأُذُنَانِ
مِنَ الرَّأْسِ»
“kedua
telinga termasuk kepala”. Diriwayatkan oleh
Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad serta dishahihkan al-Albani dalam
ash-Shahihah. Dan setiap sahabat yang
mensifatkan wudhu Nabi SAW tidak menyebutkan bahwa Nabi memperbarui air untuk mengusap kedua telinga. Abu Dawud dan
selainnya telah meriwayatkan dengan sanad shahih dari hadits Abdullah bin Zaid
bahwasanya Nabi SAW mengusap kepalanya dengan air selain sisa kedua tangannya. Diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, serta dishahihkan oleh al-Albani.
Adapun
yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari hadits Abdullah bin Zaid, bahwasanya dia
melihat Rasulallah SAW berwudhu, lalu mengambil air untuk kedua telinganya
selain air yang untuk kepalanya. Diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi. Atsar ini
syadz karena menyelisihi hadits yang telah lalu. Dan telah menjelaskan akan
syadznya atsar ini al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Bulugh al-Maram: 1/102. Walaupun demikian
masih memungkinkan untuk dibawa kepada habisnya air yang melekat pada kedua
tangan Rasulullah SAW sebelum mengenai seluruh kepala sehingga butuh untuk
mengambil air baru sehingga sempurna pengusapan seluruh kedua telinga untuk
menyatukan kedua riwayat dan mengeklopkan kedua hukum.
Adapun
hadits:
«خُذُوا
للرَأْسِ مَاءً جَدِيدًا»
Ambillah
air baru untuk kepala. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani. Adalah hadits dha’if sekali tidak bisa
diangkat dan digunakan sebagai hujjah.
Dan
ilmu (yang benar) di sisi Allah, dan akhir doa kami sesungguhnya segala puji
bagi Allah Robb semesta alam. Dan semoga shalawat dan salam Allah senantiasa
terlimpah untuk Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik.
Oleh
Syeikh Muhammad Ali Farkus
Sumber:
http://www.ferkous.com/rep/Bc39.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar